Ibu Sri Samsiyatun, biasa aku menyapanya Ibu Sam. Ibu guru di SMA Stella Duce II, Yogyakarta yang mengajar mata pelajaran Kimia. Perhatiannya kepada para murid membuat kita semua malu dan nggak enak hati klo nda belajar dengan baik. Ampuh yah caranya.
Sedih banget waktu denger Ibu Sri Samsiyatun sakit bahkan mendengarnya lumpuh.. tak lama kemudian ada berita duka. Putri pertama Ibu Sam, meninggal dunia. Oh Tuhan, doaku.. semoga Engkau yang memelihara ibu dengan kasihMu. Aku nggak pernah bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Ketika itu, satu-satunya yang aku miliki adalah berbagi harapan dan semangat.
Filipi 4 : 6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Setelah membaca buku ini aku menjadi kembali diingatkan bahwa dalam hidup ini, Tuhan tidak menjanjikan hidup tenang tanpa badai.. Yang Dia janjikan adalah Dia akan menjadi jangkar dan penopang selama kita berpegang teguh kepadaNya.. selain itu, adalah tugas kita untuk menjadi saluran berkat Tuhan bagi setiap orang yang kita temui.. Caranya sangat mudah, teruslah berupaya memuji Tuhan dan menyampaikan berkat.. mungkin hal yang kita katakan menjadi berkat dan pegangan orang lain untuk ingat kepada Tuhan.. jangan mengatakan kutukan yang bisa menyakiti hati orang lain, menyebabkan luka batin..
Yakobus 3 : 9 – 10 3 : 9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, 3 : 10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Ingat… hiduplah dengan bijak.. kita memiliki kendali penuh terhadap hidup kita, tutur kata kita.. Biarlah terang kita terus bercahaya dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan.. Amin…
*Peluk ibu Sam dari salah satu anakmu… Herryanti Herman*
Comentarios