top of page

Namanya MDS


2 Bulan kurang 1 Minggu lamanya mama rawat inap di RS Kanker Dharmais, RSKD.. beberapa dari rekan2 mau bertanya tapi sungkan, aku coba bercerita yah..

Mama sakit MDS, Myelodysplastic Syndrome, singkatnya kelainan darah, anemia dimana indikator darah seperti Eritrosit, Haemoglobin, Leukosit, Trombosit menurun dari batas normal. Diagnosa ini didapat hasil BMP (Bone Marrow Puncture), pengambilan sumsum tulang belakang 1.5 tahun lalu di Singapore.

Keluarga bertanya.. Apa penyebab MDS.. Jawabannya sampai sekarang belum diketahui, umumnya memang pada usia lebih dari 50 tahun, perokok pasif (dirumah kami tidak ada seorangpun yang merokok), sering mencium bau bensin (pun.. Nda juga deket2 ama bensin). Dikatakan agar seluruh pihak keluarga bersabar. Pengobatan yang dilakukan bersifat supportif, artinya memastikan agar kondisi tidak menjadi lebih buruk. Namun dokter tidak bisa menjamin bisa sembuh.

Ini yg kemarin aku sempet nanya.. Sebenernya dimana seh dokter hematology yang bagus dan berpengalaman dengan pasien MDS. Kala itu situasi panik. Mama posisi sangat lemah masih rawat inap di RS AR Bunda Lubuk Linggau. Pengobatan jalan ditempat. Tidak ada perkembangan. Saat itu hanya tau informasi di RSKD, ada dokter darah, butuh segera evakuasi dari Lubuk Linggau via udara. SEGERA! Sehingga kita carter ambulance langsung dari Bandara Soekarno Hatta ke Dharmais.

Kemarin kondisi mama tidak stabil sehingga dokter memutuskan ingin mengulang proses BMP. Mengapa BMP? Mengapa harus dari sumsum tulang belakang? Karena kita perlu menguji ulang darah dari pusat produksinya, bukan dari darah tepi (seperti ambil darah dari tangan yg biasa kita lakukan). Analoginya adalah jika ingin melihat kualitas air, kita bisa melihat dari dua sampel. Dipusat mata airnya (sumsum) atau dikeran air (darah tepi)

4 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page