Demikian ceritanya…. Pada zaman dahulu kala , ada seorang tuan yang memiliki perternakan domba. Tuan tersebut memiliki seorang pelayan yang setia, namanya Umar.
Umar memiliki profesi sebagai penggembala. Dalam menjalankan tugasnya, Umar bersungguh-sungguh. Dia tahu kemana harus membawa domba-domba mencari makan dirumput yang hijau, mencari air minum yang segar. Umar mengenal semua domba-dombanya walaupun dombanya berjumlah ribuan.
Pada suatu hari datanglah seorang pedagang dari daerah lain menemui Umar. Pedagang ini rupanya ingin membeli domba. Ketika Pedangang (P) bertemu dengan Umar (U) mereka pun ngobrol bersama.
P : Umar, berapa banyak jumlah domba yang kau gembalakan setiap hari…
U : ada 1224 jumlahnya (again, ini suka2nya aku yah… gak ada tuh dalam ceritanya Pak Husni, kenapa 1224 karena 1+2+2+4 = 9, angka kesempurnaan, menurutku… ini gak penting) P : wow.. aku melihat kau begitu mengenal domba-dombamu… dombamu terlihat tambun (gendut, maksudnya). Apakah kau berkenan untuk menjualnya pada ku.
U : Tentu aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku… Tuanku, aku tidak bisa menjual mereka.. Apabila tuan ingin membeli, silahkan menghubungi Tuanku. (sambil menunjuk pondokan) Disana tempat Tuanku tinggal. Silahkan Tuan bertanya kepadanya.
P : Umar, bukankah kalau aku membeli 1 saja domba, tuanmu tidak akan tahu..
U : Memang benar tuanku tidak tahu, tapi Tuhanku tahu…
Renungan ini sangat berkesan bagiku…
Bagaimana Umar mengambil sikap dalam suatu kesempatan..Sungguh benar adanya, dalam hidup ini baiklah kita takut kepada Tuhan, bukan kepada Tuan. Kita bisa saja membicarakan kejelekkan orang lain tanpa orang tersebut tahu.. namun ingat! Tuhan Maha Tahu
Pelajaran yang aku dapat hari ini adalah apabila kamu tidak ingin niat dan rencana jahatmu diketahui orang lain maka janganlah pernah melakukan hal tersebut… karena akan tiba waktunya nanti, kebenaran akan terungkap.
Commentaires